Pendidikan agama memegang peran yang sangat penting dalam membentuk akhlak santri. Dalam konteks pesantren, pendidikan agama tidak hanya menjadi mata pelajaran biasa, tetapi juga menjadi pondasi utama dalam membentuk karakter dan moralitas para santri.
Menurut KH. Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, “Pendidikan agama memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk akhlak santri. Melalui pendidikan agama, para santri diajarkan tentang nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia yang menjadi landasan dalam kehidupan sehari-hari.”
Pendidikan agama juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama dan etika yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami ajaran agama secara mendalam, para santri dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam perilaku mereka sehari-hari.
Selain itu, pendidikan agama juga membantu para santri untuk mengembangkan sikap saling menghargai, tolong-menolong, dan toleransi terhadap sesama. Hal ini sesuai dengan pendapat Dr. K.H. Ma’ruf Amin, Ketua MUI, yang menyatakan bahwa “pendidikan agama tidak hanya mengajarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan antar manusia. Dengan demikian, pendidikan agama sangat penting dalam membentuk akhlak yang mulia.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran pendidikan agama dalam membentuk akhlak santri sangatlah penting dan tidak bisa diabaikan. Melalui pendidikan agama, para santri dapat menjadi individu yang memiliki akhlak mulia, bertakwa kepada Tuhan, dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.